Menurut sebuah studi oleh American Society of Plastic Surgeons, 14,6 juta prosedur bedah dan kosmetik minimal invasif dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2012. Dengan meningkatnya popularitas prosedur jasa maklon kosmetik mengubah penampilan, banyak informasi dan sumber tersedia; Namun, beberapa mitos umum masih bertahan.

Mitos: Bedah Kosmetik Berbahaya

Beberapa orang mungkin merasa khawatir tentang risiko yang terkait dengan operasi kosmetik. Itu tidak membantu bahwa ada banyak laporan berita tentang pekerjaan yang gagal dan cerita yang salah operasi. Meskipun setiap prosedur bedah memiliki beberapa risiko, bedah kosmetik umumnya aman, selama dilakukan oleh ahli bedah bersertifikat. Jika pasien ingin memastikan bahwa mereka berada di tangan ahli bedah yang berkualifikasi, mereka dapat mencari di situs web seperti American Board of Medical Specialties. Untuk lebih mengurangi risiko komplikasi, setiap pasien harus mengikuti petunjuk pascaoperasi yang diberikan oleh ahli bedah. Pengerahan tenaga yang berlebihan dapat membuka kembali sayatan bedah, tetapi pengerahan tenaga yang berlebihan dapat menyebabkan pemulihan yang lambat atau tidak lengkap.

Mitos: Peningkatan Kosmetik Hanya untuk Wanita

Banyak operasi peningkatan tubuh menjadi populer di kalangan pria. Faktanya, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Society for Aesthetic Plastic Surgery, ada peningkatan sebesar 273 persen dalam jumlah pria yang memilih perangkat tambahan antara tahun 1997 dan 2013. Perawatan yang paling umum di antara demografi pria termasuk suntikan, laser perawatan kulit, pengisi kulit, dan sedot lemak. Kebanyakan pria menyebutkan perlunya keunggulan kompetitif di dunia korporat sebagai motivasi untuk pergi di bawah pisau (atau jarum).

Mitos: Mereka adalah Solusi Permanen (atau Mudah)

Studi menunjukkan bahwa kebanyakan orang merasa puas dan lebih percaya diri setelah menjalani prosedur estetika. Namun, untuk mencapai hasil yang diinginkan, seseorang harus menjalani prosedur dengan harapan yang realistis.

Banyak prosedur bukanlah solusi permanen dan mudah untuk sifat yang tidak diinginkan. Misalnya, sedot lemak melibatkan pembentukan tubuh dengan menghilangkan lemak yang tidak diinginkan. Namun, jika seorang pasien hanya mengandalkan sedot lemak untuk menurunkan berat badan, kemungkinan besar dia akan mendapatkan kembali berat badannya. Sedot lemak hanya dapat melakukan banyak hal, tetapi gaya hidup yang lebih sehat setelah prosedur, termasuk diet dan olahraga, dapat mempertahankan hasilnya.

Meskipun prosedur ini dapat memberikan tampilan dan sikap baru, banyak faktor yang menentukan hasil jangka panjang. Operasi kosmetik dapat membantu seseorang mencapai tubuh yang lebih baik, tetapi pasien juga harus ingat bahwa pilihan gaya hidup, perawatan kulit, sentuhan, dan kesehatan secara keseluruhan juga merupakan bagian penting dari mempertahankan tubuh baru.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *